Minggu, 22 Agustus 2010

What is Forex? Apa itu Forex?

FOREX merupakan singkatan dari Foreign Exchange sering pula diperpendek menjadi FX saja. FOREX dalam bahasa  Indonesia dikenal dengan nama VALAS singkatan dari Valuta asing. Dari sini bisa dilihat bahwa FOREX atau FX merupakan suatu bentuk perbandingan nilai mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain. Pasar Forex atau Valas merupakan  pasar yang paling besar didunia saat ini dilihat dari transaksinya yakni US$1,9  trilyun lebih perhari dan mempunyai kecenderungan terus bertambah. Sejenak coba kita hitung misalkan kita asumsikan sekarang US$1,-  sebanding dengan Rp.10.000,- (kita pakai angka 10.000 untuk memudahkan perhitungan saja, sebenarnya nilai mata uang itu selalu berubah ubah tiap waktu bahkan dalam hitungan detik). Nilai transaksi perhari dalam Rupiah sebagai berikut (coba kita perhatikan angkanya):
Rp. 10.000,-/US$ X US$1.900.000.000.000,- = Rp. 19.000.000.000.000.000,-. Bisa anda membacanya?
Yang termasuk dalam pihak penjual maupun pembeli atau dua-duanya diantaranya bank termasuk bank sentral, perusahaan, maupun individu yang masing masing mungkin mempunyai motif yang berbeda pula.

Dengan transaksi yang berlaku global maka tak heran sebenarnya pasar forex tetap buka 24 jam selama lima hari penuh Senin-Jum'at dengan pembukaan dan penutupan mengikuti perdagangan waktu New York. Selain itu tidak terdapat tempat atau pusat perdagangan layaknya seperti gedung Bursa Efek Jakarta ataupun bursa-bursa efek lainnya di negara lain misalnya Tokyo Jepang, Hongkong, Singapur, London Inggris dan seterusnya. Sebab perdagangan elektronik dilakukan secara bergulir secara terus menerus contoh saat pagi waktu Indonesia merupakan pembukaan pasar atau waktu aktif bagi sebagian besar negara-negara Asia kemudian siang hari merupakan waktu aktif bagi pelaku transaksi di Eropa kemudian malam hari di susul dengan sesi Amerika begitu seterusnya
Fundamental Vs Teknikal
Para trader melakukan analisa perdagangan dengan menggunakan faktor fundamental dan juga teknikal mungkin juga dengan menggabungkan antara keduanya, namun sering pula mereka lebih cenderung melakukan dengan memakai salah satu faktor tersebut. Berdasarkan faktor tersebut seorang trader dapat memutuskan bagaimana strategi perdagangan yang mereka ambil. walaupun demikian terkadang tak luput dari faktor lain seperti adanya isu-isu diluar kedua hal tersebut.
Faktor fundamental memberikan seorang trader bagaimana dia harus membuat keputusan trading dengan mendasarkan pada keadaan berita-berita ekonomi suatu negara juga global. Situasi ekonomi suatu negara tercermin pula dalam nilai mata uang  suatu  negara misalnya masalah pengangguran, inflasi, GDP, dan seterusnya.
Sedangkan faktor teknikal menekankan analisa nilai mata uang suatu negara berdasarkan pada patern-patern tertentu yang tercermin pada suatu grapfik perdagangan. Dari sini kemudian lahir indikator-indikator yang serinng dipakai dalam menentukan strategi perdagangan. Sebagai contoh indikator misalnya trend nilai mata uang, rata-rata,  harga pentutupan dan harga pembukaan yang semuanya itu memunculkan berbagai macam indikator yang diciptakan oleh para ahli misalnya Simple Moving Average (SMA), Relative Strength Index (RSI), Fibonaci dan seterusnya. sekarang tergantung mana yang Anda pilih karena tiap orang terkadang mempunyai perspektif yang berbeda dan menjadi suatu fenomena yang tidak dapat terbantah bahwa diantara para trader mereka mempunyai cara bahkan pemakaian indikator yang berbeda antara satu dengan lainnya. Mana yang lebih bagus? Mungkin jawabannya tidak ada indikator yang sempurna, tetapi masing-masing mempunyai kegunaan tertentu yang mungkin tidak terdapat di indikator yang lain. Selamat mencoba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar